Ramadhan merupakan bulan
yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia, di mana seorang
muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh, baik laki-laki maupun perempuan,
dengan syarat sudah baligh dan berakal dan sanggup melakukannya, dalam arti dengan
berpuasa, tidak membahayakan bagi dirinya seperti orang yang sudah tua renta
ataupun orang yang sedang sakit.
Kewajiban ini sebagaimana Firman
Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah : 183).
Bulan Ramadhan juga mempunyai
banyak keutamaan yang luar biasa, yang apabila seorang muslim mengerjakan amal-amal
kebaikan di bulan ini, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan pahala
yang besar kepadanya.
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa di
bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni
dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari, hadits no. 38).
MasyaAllah, begitu besar pahala
ketika seorang muslim mengerjakan amal sholeh di bulan Ramadhan, maka dari itu
bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh kaum muslimin.
Selain itu, apabila Ramadhan
datang, maka pintu-pintu surga dibuka oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, pintu-pintu
neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu.
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila bulan Ramadhan
datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan
setan-setan dibelenggu. (HR. Muslim, hadits no. 1079).
Tafsiran para ulama mengenai hadits di atas :
1. Pendapat Qadhi Iyadh
Mengenai tafsiran hadits di atas, ada 3 tafsiran menurut Qadhi Iyad sebagaimana yang dinuqil oleh Imam An-Nawawi di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim.
A. Makna hadits ini sesuai
dengan yang tertera dan menunjukkan makna sebenarnya bahwa pintu-pintu surga
dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu
فقال القاضي عياض رحمه الله تعالى
يحتمل أنه على ظاهره وحقيقته وأن تفتيح أبواب الجنة وتغليق أبواب جهنم وتصفيد الشياطين
علامة لدخول الشهر وتعظيم لحرمته ويكون التصفيد ليمتنعوا من إيذاء المؤمنين
والتهويش عليهم
Qadhi Iyadh rohimahullahu Ta’ala
berkata : Hadits ini mengandung kejelasan dan kebenaran bahwa pintu-pintu surga
dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Ini adalah tanda
masuknya bulan Ramadhan, mengagungkan kesuciannya, dan menjadi terbelenggu,
menahan diri dari menyakiti dan mengganggu orang-orang yang beriman. (Al-Minhaj
Syarah Shahih Muslim, jilid 7 halaman 187).
B. Hadits ini bermakna majaz
(kiasan)
قال ويحتمل أن يكون المراد المجاز
ويكون إشارة إلى كثرة الثواب والعفو وان الشياطين يقل اغواؤهم وايذاؤهم ليصيرون
كالمصفدين
Qadhi Iyadh berkata : Bahwa
hadits ini bermakna majaz (kiasan) dan hadits ini merupakan isyarat (pertanda)
banyaknya pahala dan ampunan, dan sesungguhnya setan-setan mengurangi godaan dan
bahayanya, sehingga mereka seperti orang-orang yang dibelenggu. (Al-Minhaj
Syarah Shahih Muslim, jilid 7 halaman 187).
C. Hadits ini mengisyaratkan
bahwa dibukanya pintu-pintu surga adalah gambaran tentang balasan yang Allah
peruntukkan untuk orang-orang yang beribadah dan melaksanakan ketaatan pada bulan
Ramadhan.
قال القاضي ويحتمل أن يكون فتح
أبواب الجنة عبارة عما يفتحه الله تعالى لعباده من الطاعات في هذا الشهر التي لا
تقع في غيره عموما كالصيام والقيام وفعل الخيرات والانكفاف عن كثير من المخالفات
وهذه أسباب لدخول الجنة وأبواب لها وكذلك تغليق أبواب النار وتصفيد الشياطين عبارة
عما ينكفون عنه من المخالفات ومعنى صفدت غللت
Qadhi Iyadh berkata : Hadits
ini mengisyaratkan bahwa dibukanya pintu-pintu surga adalah gambaran tentang balasan
yang Allah peruntukkan untuk orang-orang yang beribadah dan melaksanakan
ketaatan pada bulan ini yang tidak akan terjadi pada bulan-bulan yang lain.
Umumnya seperti puasa, shalat malam, melaksanakan kebaikan dan menahan diri
dari banyak pelanggaran. Dan ini merupakan sebab-sebab yang memasukkannya ke
dalam surga dan pintu-pintunya. Dan seperti itu juga pintu-pintu neraka ditutup
dan setan-setan dibelenggu merupakan gambaran menahan diri dari pelanggaran dan
arti “صفدت” adalah dibelenggu. (Al-Minhaj Syarah
Shahih Muslim, jilid 7 halaman 187).
2. Pendapat Badruddin Al-‘Ainy
Imam Badruddin Al-‘Ainy rohimahullah
mengomentari hadits di atas di dalam kitabnya ‘Umdatul Qoory Syarah Shahih
Al-Bukhari :
ثمَّ المُرَاد من فتح أَبْوَاب
الْجنَّة حَقِيقَة الْفَتْح، وَذهب بَعضهم إِلَى أَن المُرَاد بِفَتْح أَبْوَاب
الْجنَّة كَثْرَة الطَّاعَات فِي شهر رَمَضَان، فَإِنَّهَا موصلة إِلَى الْجنَّة،
فكني بهَا عَن ذَلِك، وَيُقَال: المُرَاد بِهِ مَا فتح الله على الْعباد فِيهِ من
الْأَعْمَال المستوجبة بهَا إِلَى الْجنَّة من الصّيام وَالصَّلَاة والتلاوة،
وَأَن الطَّرِيق إِلَى الْجنَّة فِي رَمَضَان سهل، والأعمال فِيهِ أسْرع إِلَى
الْقبُول
Maksud dari hadits “dibuka
pintu surga” adalah makna yang sebenarnya yaitu (pintu surga dibuka). Sebagian
ulama berpendapat bahwa maksud “dibuka pintu surga” adalah memperbanyak
ketaatan di bulan Ramadhan, karena bisa mengantarkan ke surga, maka demikianlah
tafsiran tentang itu. Dan dikatakan : Yang dimaksud Allah bukakan untuk
hamba-hamba-Nya adalah amalan-amalan wajib yang bisa mengantarkannya ke surga seperti
shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Jalan menuju ke surga pada bulan Ramadhan
itu mudah dan amal-amal kebaikan lebih cepat diterima. (‘Umdatul Qoory Syarah
Shahih Al-Bukhari, jilid 10 halaman 266).
3 Pendapat Imam
Al-Qostholany
Imam Al-Qostholany rohimahullah
mengomentari maksud dibuka pintu surga pada hadits di atas sebagaimana disebutkan
di dalam kitabnya Irsyadus Syaari Lisyarhi Shahihil Bukhari :
حقيقة لمن مات فيه أو عمل عملاً لا
يفسد عليه أو هو علامة للملائكة لدخول الشهر وتعظيم حرمته ولمنع الشياطين من أذى
المؤمنين. قال ابن العربي وهو يدل على أنها كانت مغلقة
Kebenaran bagi siapa yang
mati pada bulan Ramadhan atau mengerjakan amal yang tidak merusaknya, atau
pertanda bagi malaikat untuk memasuki bulan Ramadhan dan mengagungkan
kesuciannya dan melarang setan-setan dari menyakiti orang-orang yang beriman.
Ibnul ‘Arobi berkata : Hadits ini menunjukkan bahwa pintu surga sebelumnya tertutup.
(Irsyadus Syaari Lisyarhi Shahihil Bukhari, jilid 3 halaman 350).
Allahu Akbar, sungguh mulia
bulan Ramadhan, dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka dan setan-setan dibelenggu.
Maka ini merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewati oleh kaum muslimin,
karena kesempatan seperti ini hanya bisa ditemui sekali dalam setahun yang di
mana kita sendiri tidak tau, entah kita bisa bertemu dengan bulan Ramadhan berikutnya
atau tidak. Maka selagi Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan, maka
mari kerjakan amal-amal sholeh sebanyak mungkin agar Allah ridho kepada kita
dan tentunya juga untuk melatih diri kita untuk istiqomah melakukan amal
kebaikan di luar bulan Ramadhan juga serta agar menjadi orang-orang yang
bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melakukan segala perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Dengan begitu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
ridho kepadanya disebabkan ketaatan yang dia lakukan.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi