Nikmat Allah itu begitu
banyak yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya, mulai dari bangun tidur, sampai
tidur lagi, maka manusia tidak akan bisa menghitung betapa banyak nikmat yang
Allah berikan kepadanya.
Ketika bangun tidur, Allah
kembalikan roh ke dalam tubuhnya, ini adalah nikmat yang tidak terhingga. Dia
bisa bernafas kembali dan bisa menghirup udara segar di pagi hari juga
merupakan nikmat Allah. Ketika makan, lidahnya merasakan rasa makanan, manis
ataukah asin, itu merupakan nikmat Allah. Anggota tubuhnya sehat dan bisa
beraktivitas sehari-hari adalah nikmat Allah. Dan yang tidak kalah penting
adalah oksigen yang dia hirup adalah nikmat Allah, dan itu semua Allah berikan
seca cuma-cuma.
Andai seseorang sakit dan
berada di rumah sakit, dia membeli oksigen. Jika dalam satu hari dia
membutuhkan 2 tabung oksigen, sementara 1 tabung oksigen seharga Rp. 500.000.
Maka dia harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 1.000.000 per harinya.
Namun, ketika dia sehat,
Allah berikan oksigen itu secara cuma-cuma. Jika dibeli, berapa tabung oksigen
yang dia butuhkan sehari dan berapa uang yang harus dia keluarkan sehari.
MasyaAllah, sungguh Allah Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya.
Seandainya pepohonan
dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta untuk menulis berapa banyak nikmat
yang Allah berikan kepadanya, maka niscaya dia tidak akan bisa untuk
menulisnya.
Allah berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ
لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nahl
: 18).
Imam As-Samarqandi
rohimahullah berkata di dalam kitab tafisrnya Bahrul ‘Ulum :
ثم قال عز وجل: وَإِنْ تَعُدُّوا
نِعْمَةَ اللَّهِ لاَ تُحْصُوها أي: لا تطيقوا إحصاءها، فكيف تقدرون على أداء
شكرها إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ لمن تاب ورجع. وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا
تُسِرُّونَ في قلوبكم وَما تُعْلِنُونَ بالقول
Allah
berfirman : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya
kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” Artinya : Kamu tidak bisa menghitungnya,
maka bagaimana kamu berterimakasih kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
Maha Penyayang bagi siapa saja yang bertaubat dan Kembali kepada-Nya. Dan Allah
mengetahui apa yang kamu sembunyikan di dalam hatimu dan mengetahui apa yang
kamu diucapkan dengan perkataan. (Bahrul ‘Ulum, jilid 2 halaman 269).
Semua nikmat yang dirasakan
manusia datangnya dari Allah, bahkan terkadang, suatu hal yang sama sekali
tidak disadari manusia sebagai nikmat, rupa-rupanya itu merupakan nikmat Allah.
Seperti jari bisa digunakan untuk memegang pena dan menulis dengannya. Namun
ketika jari tersebut terkilir dan tidak bisa memegang pena, maka di situ
manusia baru sadar betapa berharganya nikmat sehat pada jari tersebut. Begitu
juga ketika manusia sehat, sering sekali mereka lupa bahwa sehat merupakan sebuah
nikmat, namun banyak yang lupa akan hal itu, ketika sakit, barulah mereka sadar
betapa berharganya nikmat sehat dan itu semua datangnya dari Allah Subhanhu wa
Ta’ala.
Allah berfirman :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ
اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
Dan apa saja nikmat yang ada
pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh
kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. An-Nahl
: 53).
Jika manusia bersyukur, maka
nikmat tersebut akan ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi jika
manusia kufur terhadap nikmat Allah, artinya dia tidak mau bersyukur terhadap
nikmat, maka Allah akan mengazabnya karena kekufurannya terhadap nikmat
tersebut.
Allah berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7).
Bersyukurlah kepada Allah
atas nikmat yang diberikan, niscaya akan Allah tambah nikmat tersebut. Namun
jika tidak mensyukurinya, maka Allah akan mengazabnya karena tidak bersyukur
atas nikmat tersebut, padahal nikmat yang Allah berikan tersebut tidak
terhitung jumlahnya. Bersyukurlah niscaya mendatangkan rahmat Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi