Khurafat memang seperti
sudah menjadi makanan orang-orang yang tinggal di Indonesia. Pasalnya, begitu
banyak khurafat atau mitos yang tersebar di masyarakat Indonesia dan itu seperti
tidak ada habisnya. Salah satu khurafat yang ada di masyarakat adalah rumah
tusuk sate.
Rumah Tusuk Sate adalah
rumah yang berada pada posisi di tengah-tengah jalur pertigaan jalan. Karena
posisi inilah sehingga rumah tusuk sate seperti memotong jalur pertigaan.
Mitosnya rumah tusuk sate
ini bisa membawa sial bagi pemilik rumahnya.
Ada beberapa khurafat atau mitos
mengenai rumah tusuk sate :
1. Rawan kecelakaan bagi pemilik
rumahnya
2. Susah mendapatkan rezeki
3. Sering bertengkar
4. Mudah sakit
5. Menyebabkan kesialan
dalam hidup hingga kematian
Bagaimana Islam memandang rumah
Tusuk Sate? Benarkah menyebabkan kesialan?
Perlu diketahui, bahwa rumah
tusuk sate bukanlah berasal dari ajaran Islam, melainkan ajaran nenek moyang
yang turun-temurun yang tidak berdasar sama sekali dan tidak bisa dijadikan
pegangan. Namun kenyataannya, begitu banyak masyarakat yang percaya dengan
keyakinan akan kesialan karena rumah tusuk sate ini.
Apabila diperintahkan untuk meninggalkan
keyakinan di atas, maka terkadang ada yang malah mencela dan sebagainya karena
tidak percaya kepada petuah orang-orang terdahulu.
Allah berfirman :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا
إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا
عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا
يَهْتَدُونَ
Apabila dikatakan kepada
mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti
Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati
bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti
nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa
dan tidak (pula) mendapat petunjuk?. (QS. Al-Maidah : 104).
Benarkah Rumah Tusuk Sate bisa
menyebabkan kesialan?
Menganggap sesuatu bisa
mendatangkan kesialan disebut Tathayyur atau Thiyaroh di dalam Islam. Di mana dia
menganggap barang atau apapun yang bisa menyebabkan dia celaka dianggap sebuah
kesialan.
Seperti misalnya dia
berkeyakinan bahwa nama yang diberikan terlalu berat, sehingga menyebabkan anak
sakit.
Ataupun jika dia menempati
rumah tusuk sate, maka hidupnya akan dipenuhi dengan permasalahan dan kesialan.
Ini disebut Tathayyur dan
hukumnya haram di dalam Islam, serta orang yang berkeyakinan Tathayyur ini
telah berbuat syirik.
Dari Abdullah bin
Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ،
وَلَكِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
Beranggapan sial adalah
kesyirikan, beranggapan sial adalah kesyirikan. Ibnu Mas’ud berkata : Akan
tetapi Allah akan menghilangkan persangkaan jelek tersebut dengan bertawakal
kepada-Nya. (HR. Ahmad, hadist no. 4194).
Syekh Syu’aib
Al-Arnauth rohimahullah mengomentari hadist di atas di dalam Musnad
Ahmad :
إسناده صحيح
Sanadnya shahih. (Musnad
Ahmad, jilid 7 halaman 250).
Kenapa telah berbuat syirik?
Karena menganggap sesuatu bisa mendatangkan kesialan dan mendatangkan mudorot,
padahal yang bisa mendatangkan manfaat dan mudorot hanya Allah saja, sedangkan
makhluk tidak bisa.
Allah berfirman :
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي
نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ
الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا
إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Aku tidak
berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan
kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib,
tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al-A’raf : 188).
Bahkan kesialan pun
datangnya dari Allah dan atas izin Allah. Dan perlu diketahui, bahwa hal
tersebut bukan sebuah kesialan, akan tetapi sebuah ujian dari Allah untuk
menguji hamba-Nya, apakah hamba-Nya tersebut bersyukur atau sebaliknya.
Sekali lagi, bahwa
menganggap bahwa penghuni Rumah Sate bisa mendapat kesialan bahkan kematian,
maka di dalam Islam ini merupakan khurafat (berita bohong) yang tidak ada
dasarnya dan tidak boleh meyakininya, karena percaya bahwa makhluk bisa
mendatangkan manfaat dan mudorot termasuk kesyirikan. Padahal, yang berkuasa
mendatangkan manfaat dan mudorot dan yang berkuasa atas alam semesta ini hanya
Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, Adapun makhluk, maka tidak bisa melakukan semua
itu.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi