Masjidul Aqsa adalah sebuah masjid yang terletak di Palestina, dan Masjid Al-Aqsa mempunyai keutamaan-keutamaan yang banyak dibandingkan masjid-masjid yang ada di dunia, selain Masjidul Harom dan Masjid Nabawi.
Apa saja keutaman-keutamaan Masjidul
Aqsa?
1. Masjid Al-Aqsa kiblat pertama
ummat Islam.
Allah berfirman :
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي
السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ
وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ
رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Sungguh
Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat
dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 144).
Dari Al-Baro’ bin ‘Adzib
rodhiyallahu ‘anhu berkata :
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا»
حَتَّى نَزَلَتِ الْآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ {وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ
فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ} [البقرة: 144]
Saya
shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap ke arah Baitul
Maqdis selama enam belas bulan, sampai turun ayat di dalam Surah Al-Baqarah : Dan
di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya (Masjidul Harom). QS.
Al-Baqarah : 144. (HR. Muslim, hadist no. 525).
2. Masjid Al-Aqsa salah satu
tempat ziarah yang dianjurkan Rasulullah.
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا
إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
Tidak
boleh bersusah-payah bepergian, kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram,
Masjid Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (masjid Nabawi), dan Masjidil
Aqsha. (HR. Bukhari, hadist no. 1189).
3. Masjid Al-Aqsa adalah
masjid kedua yang dibangun Allah di bumi.
Dari Abu Dzar rodhiyallahu ‘anhu
berkata :
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ
مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ؟ قَالَ: «الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ» قَالَ:
قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: «ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى» ، قَالَ أَبُو
مُعَاوِيَةَ: يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ، قَالَ: قُلْتُ: كَمْ بَيْنَهُمَا؟
قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً، وَأَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ
فَإِنَّهُ مَسْجِدٌ
Saya
berkata : Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di
muka bumi? Beliau bersabda : Al-Masjidul Haram. Abu Dzar bertanya lagi : Kemudian
apa? Beliau bersabda : Kemudian Al-Masjidul Aqsha. Berkata Abu Mu’awiyah : Yakni
Baitul Maqdis. Abu Dzar bertanya lagi : “Berapa lama antara keduanya?” Beliau
menjawab : “Empat puluh tahun” dan di manapun kamu menjumpai waktu shalat, maka
shalatlah, karena sesungguhnya di mana saja tempat sujud. (HR. Ahmad, hadist
no. 21421).
4. Shalat di Masjid Al-Aqsa seperti shalat 1000 kali shalat di masjid lain, selain Masjidul Harom dan
Masjid Nabawi.
Dari Ziyad bin Abi Saudah,
dari saudaranya berkata :
أَنَّ مَيْمُونَةَ، مَوْلَاةَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ
أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ: «أَرْضُ الْمَنْشَرِ، وَالْمَحْشَرِ
ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ
كَأَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Sesunggunya
Maimunah pembantu Nabi berkata : Wahai Nabiyullah, berilah kami fatwa tentang
Baitul Maqdis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Bumi
tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah dia, maka shalatlah di
dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat
dari shalat di tempat lain. (HR. Ahmad, hadist no. 27626).
5. Masjid Al-Aqsa milik
semua ummat Islam di dunia ini dan harus dijaga.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi