Pertanyaan :
Assalamu'alaikum warohmatullahi
wabarokatuh Ustadz.
Izin bertanya, jika jodoh adalah
cerminan diri mengapa istri Firaun adalah Asiyah?
Dari : Sekar
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup
Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
Jodoh itu
adalah rezeki, dan Allah tidak akan memberikan rezeki yang buruk kepada
hamba-Nya.
Loh,
bukannya jodoh itu cerminan diri sendiri? Kan Allah berfirman dalam surat
An-Nur ayat 26. Allah berfirman :
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ
ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ
مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
(QS. An-Nur : 26).
Benar,
jodoh itu cerminan diri sendiri.
Akan
tetapi yang harus diingat adalah bahwa manusia hidup di dunia ini adalah ujian.
Termasuk pasangan hidupnya, itu juga termasuk ujian.
Allah
berikan jodoh yang baik untuk hamba-Nya, itu ujian, apakah dia bersyukur kepada
Allah atau tidak.
Begitu
juga Allah berikan jodoh yang buruk kepada orang yang baik, maka Allah ingin
menguji orang yang baik itu, supaya dengan ujian itu derajatnya ditinggikan
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebagaimana
halnya Asiyah istri Fir'aun. Allah menguji Aisyah dengan diberikannya suami
yang sangat kejam kepadanya, bahkan mengaku tuhan.
Maka jika
Asiyah sabar akan ujian itu, Allah akan meninggikan derajatnya. Dan benar,
Asiyah pun sabar akan semua itu dan Allah pun meninggikan derajatnya.
Allah
berfirman :
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ
فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan Allah
membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia
berkata : Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam
Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah
aku dari kaum yang zhalim. (QS. At-Tahrim : 11).
Allah
kemudian meninggikan derajat Asiyah dan memberikan kebahagiaan setelah melewati
ujian yang berat.
Oleh
sebab itu jika seseorang diberikan jodoh yang buruk, maka Allah menghendaki
kebaikan padanya. Boleh jadi Allah menginginkan hamba-Nya berusah menyadarkan
pasangannya tersebut agar kembali kepada Allah.
Dan
tentunya jika seseorang memilih pasangan, kemudian dia dapati pasangannya buruk
setelah menikah, maka itu pilihan dia sendiri. Allah memberikan sesuai yang dia
usahakan.
Contoh :
Ada
seorang wanita yang sebelum menikah dia tidak pake jilbab, pake celana ketat
dan sebagainya. Otomatis dia akan mencari suamin yang mendukung dia seperti
itu.
Kemudian
dia menikah dengan lelaki yang menjadi pilihannya itu, sepemikiran dan gaya
sama misalnya.
Setelah
menikah, sang wanita dapat hidayah. Dia hijrah karena mendengar ceramah salah
satu ustadz, kemudian dia menasehati suaminya untuk taat kepada Allah. Namun
suaminya tetap menolak.
Apakah
ini ujian? Benar. Ini ujian dari Allah. Akan tetapi yang memilih lelaki
tersebut untuk menjadi suaminya kan dia sendiri. Allah hanya memberi sesuai
dengan yang dia usahakan.
Kemudian
kadang-kadang ada yang bilang gini : Ya Allah, kenapa kok hidup saya begini
amat ya?
Di sini
kita tidak boleh menyalahkan Allah karena itu kesalahan dia sendiri. Sebab
dialah yang memilih lelaki tersebut menjadi suaminya.
Begitu
juga misalnya wanita tersebut berjilbab dan menutup aurat, tapi memilih lelaki
yang kasar dan pemarah. Sudah dinasehati tapi dia tetap mau menikah dengan
lelaki tersebut, karena alasan cinta.
Setelah
menikah dia dikasari dan sering dimarahi.
Kemudian
dia mengadu kepada Allah : Ya Allah kenapa Engkau berikan aku jodoh seperti
dia?
Di sini
juga tidak boleh menyalahkan Allah karena yang salah dia bukan Allah. Dia yang
memilih lelaki tersebut untuk menjadi suaminya. Namun ini termasuk ujian dari
Allah.
Maka
siapapun itu, baik lelaki ataupun perempuan harus teliti dalam memilih
pasangan, sebab menikah tidak hanya butuh cinta, tapi yang terpenting itu
adalah agamanya bagus dulu.
Jodoh
baik dan buruk itu ujian dari Allah. Sebagaimana kita hidup di dunia ini adalah
ujian.
Maka
berprasangka baiklah kepada Allah. Serta berusaha mencari jodoh yang baik agama
dan akhlaknya, agar Allah pun ridho kepadanya.
Semoga
bisa dipahami.
Wallahu
Ta'ala a'lam.