Ayat kursi salah satu ayat yang sangat agung dan keutamaannya begitu luar biasa. Jika seorang muslim membacanya, maka Allah akan menjaganya selama waktu tertentu. Kapan saja waktu yang dianjurkan untuk membaca ayat kursi?
1. Pagi dan Petang
Dari Muhammad bin ‘Amr bin
Ubay bin Ka’ab, dari kakeknya Ubay bin Ka’ab, bahwa dia diajari setan tentang
keutamaan membaca ayat kursi di waktu pagi dan petang, setan tersebut
mengajarinya :
إِذَا قَرَأْتَهَا غُدْوَةً
أُجِرْتَ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ، وَإِذَا قَرَأْتَهَا حِينَ تُمْسِي أُجِرْتَ
مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ، قَالَ أُبَيٌّ فَغَدَوْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِذَلِكَ، فَقَالَ: «صَدَقَ الْخَبِيثُ»
Apabila
kamu membacanya (ayat kursi) di waktu pagi, maka kamu akan dilindungi Allah dari setan hingga
petang. Dan apabila kamu membacanya di waktu petang, maka kamu akan dilindungi
Allah dari setan hingga pagi. Maka akupun menghadap kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku mengabarkan hal itu kepada beliau. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Dia benar tapi seorang pendusta. (HR.
Al-Hakim, Al-Mustadrak, hadist no. 2064).
Imam Al-Hakim rohimahullah
mengomentari hadist ini :
هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ
Hadist
ini sanadnya shahih. (Al-Mustadrak, jilid 1 halaman 749).
2. Setelah shalat 5 waktu
Dari Abu Umamah rodhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي
دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا
أَنْ يَمُوتَ
Barangsiapa
yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya
masuk surga selain kematian. (HR. An-Nasa’i, hadist no. 9848).
3. Dibaca sebelum tidur
Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu
bercerita (potongan hadist) :
فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ، فَجَاءَ
يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ، فَقُلْتُ: لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ، أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ، ثُمَّ
تَعُودُ قَالَ: دَعْنِي أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا، قُلْتُ:
مَا هُوَ؟ قَالَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ:
{اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ} [البقرة: 255]، حَتَّى تَخْتِمَ
الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ
يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، فَأَصْبَحْتُ
فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا فَعَلَ
أَسِيرُكَ البَارِحَةَ»، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، زَعَمَ أَنَّهُ
يُعَلِّمُنِي كَلِمَاتٍ يَنْفَعُنِي اللَّهُ بِهَا، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، قَالَ:
«مَا هِيَ»، قُلْتُ: قَالَ لِي: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ
الكُرْسِيِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا
هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ} [البقرة: 255]، وَقَالَ لِي: لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ
اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ - وَكَانُوا
أَحْرَصَ شَيْءٍ عَلَى الخَيْرِ - فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ
مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ»، قَالَ: لاَ، قَالَ: «ذَاكَ
شَيْطَانٌ»
Pada hari ketiga, aku terus
mengawasinya, diapun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun
mengatakan : “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali
namun ternyata masih Kembali. dia pun berkata : “Biarkan aku. Aku akan
mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya,
“Apa itu?” dia pun menjawab : “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah
ayat kursi “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum” (QS. Al-Baqarah :
255). Keutamaannya adalah “Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan
mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata : “Aku pun melepaskan
dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya
padaku : “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab :
“Wahai Rasulullah, dia mengaku bahwa dia mengajarkan suatu kalimat yang Allah
beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “Apa kalimat
tersebut?” Abu Hurairah menjawab : “dia mengatakan padaku, jika aku hendak
pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu
bacaan “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum”. Lalu dia mengatakan padaku
bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu
hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu
berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap
denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu
Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Dia adalah
setan. (HR. Bukhari, hadist no. 2311).
Imam As-Sirbini rohimahullah
berkata :
وَالْأَحَادِيثُ فِي الْبَابِ
كَثِيرَةٌ، وَيُسَنُّ أَنْ يَبْدَأَ مِنْ هَذِهِ الْأَذْكَارِ بِالِاسْتِغْفَارِ،
«وَسُئِلَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَيُّ الدُّعَاءِ
أَسْمَعُ؟ أَيْ: أَقْرَبُ إلَى الْإِجَابَةِ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ وَدُبُرَ
الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ
Hadist-hadist yang yang
menunjukkan tentang ini banyak. Dan disunnahkan memulai dzikir-dzikir ini
dengan istighfar. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : Do’a apa
yang paling didengar? Artinya paling cepat diijabah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab : Do’a di pertengahan malam dan setelah selesai shalat 5
waktu. Hadist riwayat Imam At-Tirmidzi. (Mughni Al-Muhtaj, jilid 1 halaman 393).
Semoga bermanfaat.
Penulisa : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi