Pertanyaan :
Apa betul kalo kita sudah nazar itu
bisa di ganti dengan cara kita memberi makanan ke pada orang yg kurang mampu
apa harus kita lakuin nazar kita?
Dari : Umi Ahsana
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup
Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bernadzar
hukumnya makruh menurut beberapa ulama. Para ulama memakruhkan dengan beberapa
hadits Rasulullah yang melarangnya. Di antaranya adalah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :
لاَ تَنْذُرُوا فَإِنَّ النَّذْرَ لاَ يُغْنِى مِنَ الْقَدَرِ شَيْئًا
وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ
Janganlah
bernazar. Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah
dikeluarkan dari orang yang pelit. (HR. Muslim, hadist no. 1640).
Namun
membayar nadzar hukumnya wajib.
Allah
berfirman :
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ
Kemudian
hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah
mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka. (QS. Al Hajj : 29).
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ
أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ
Barangsiapa
yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa
yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya. (HR.
Bukhari, hadist no. 6696).
Lalu
bagaimana jika seseorang yang tidak membayar nazarnya? Apa yang harus dia
lakukan?
Yaitu
hendaklah dia membayar kaffaroh. Apa kaffaroh nadzar?
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
كفارة النذر كفارة اليمين
Tebusan
melanggar nazar sama dengan tebusan melanggar sumpah. (HR. Muslim, hadist no.
1645).
Apa
kaffaroh sumpah?
Di dalam
kitab Al-Fiqhul Islamy wa Adillatuhu karangan Syekh Wahbah Zuhaili rohimahullah
jilid 5 halaman 82 disebutkan :
وهي عتق رقبة أو إطعام عشرة مساكين،أو كسوتهم،فإن لم يجد صام ثلاثة
أيام متتابعة
Hendaklah
dia memerdekakan seorang budak, atau memberi makan 10 orang miskin atau
Memberikan pakaian kepada mereka atau dia berpuasa selama 3 hari berturut
turut.
1.
Hendaklah dia memerdekakan budak.
2.
Memberi makan 10 orang miskin.
3.
Memberi pakaian kepada 10 orang miskin.
4.
Berpuasa selama 3 hari berturut-turut.
Dasarnya
adalah Allah berfirman :
يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغۡوِ فِيٓ أَيۡمَٰنِكُمۡ وَلَٰكِن
يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلۡأَيۡمَٰنَۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطۡعَامُ عَشَرَةِ
مَسَٰكِينَ مِنۡ أَوۡسَطِ مَا تُطۡعِمُونَ أَهۡلِيكُمۡ أَوۡ كِسۡوَتُهُمۡ أَوۡ تَحۡرِيرُ
رَقَبَةٖۖ فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٖۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيۡمَٰنِكُمۡ إِذَا حَلَفۡتُمۡۚ وَٱحۡفَظُوٓاْ
أَيۡمَٰنَكُمۡۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Allah
tidak menghukum kalian disebabkan sumpah-sumpah kalian yang tidak disengaja.
Tetapi Allah menghukum kalian disebabkan sumpah-sumpah yang kalian sengaja.
Maka kafaratnya (jika kalian melanggar sumpah) ialah : memberikan makanan
kepada sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
keluarga kalian, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba
sahaya. Siapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga
hari. Itulah kafarat sumpah-sumpah kalian apabila kalian bersumpah. Dan jagalah
sumpah kalian. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepad kalian agar
kamu bersyukur. (QS. Al-Ma’idah : 89).
Semoga
bisa dipahami.
Wallahu
Ta'ala a'lam.