Ada do’a-do’a yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang apabila dibaca oleh seorang muslim dalam keadaan sulit dan galau, maka insyaAllah urusannya akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Do’a-do’a tersebut adalah :
1. Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu bercerita :
قَالَ لِأَبِي طَلْحَةَ: «التَمِسْ
غُلاَمًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُنِي حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى خَيْبَرَ»
فَخَرَجَ بِي أَبُو طَلْحَةَ مُرْدِفِي، وَأَنَا غُلاَمٌ رَاهَقْتُ الحُلُمَ،
فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا
نَزَلَ، فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ كَثِيرًا يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ
الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
Rasulullah berkata kepada Abu Talhah
: Carilah anak kecil dari anak-anak kalian yang bisa membantu saya hingga saya
keluar sampai Khoibar. Maka Abu Talhah keluar bersamaku secara bersama-sama.
Dan saya adalah anak kecil yang baru saja baligh. Maka saya membantu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila dia turun saya mendengar Rasulullah
banyak membaca do’a : “Allaahumma innii a’uudzu bika minal
hammi wal hazani, wal ‘ajzi wal kasali, wal bukhli wal jubni, wa dhola’id-daini
wa gholabatir-rijaal” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan
kesedihan, begitu juga dari kelemahan dan kemalasan, kekikiran, sifat penakut,
lilitan hutang dan penindasan). (HR. Bukhari, hadist no. 2893).
Do’anya sebagai berikut :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ
الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Allaahumma
innii a’uudzu bika minal hammi wal hazani, wal ‘ajzi wal kasali, wal bukhli wal
jubni, wa dhola’id-daini wa gholabatir-rijaal.”
(Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan kesedihan, begitu juga
dari kelemahan dan kemalasan, kekikiran, sifat penakut, lilitan hutang dan
penindasan). (HR. Bukhari, hadist no. 2893).
2. Dari Abdullah bin Mas’ud
rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ إِذَا
أَصَابَهُ هَمٌّ وَحَزَنٌ: اللهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ
أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ،
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ
فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ
فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي،
وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذْهَبَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ هَمَّهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحًا "، قَالُوا:
يَا رَسُولَ اللهِ يَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَتَعَلَّمَ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ؟ قَالَ:
" أَجَلْ، يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهُنَّ أَنْ يَتَعَلَّمَهُنَّ
Tidak
ada seorang pun yang sedang dilanda kegundahan dan kesedihan, lalu mengucapkan
do’a : “Allahumma innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii
biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin
huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au ‘allamtahu
ahadan min kholqika, awista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal
qur-aana robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba
hammii.”
“Ya
Allah , sesungguhnya diri ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu,
dan anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu,
Hukum-Mu telah berjalan, dan keputusan-Mu merupakan keputusan yang adil, Aku
memohon dengan seluruh nama-nama-Mu, yang engkau namai diri-Mu, atau nama yang
engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau telah engkau ajarkan kepada seseorang dari
hamba-Mu, atau nama yang masih Engkau simpan di sisi-Mu, jadikan Al-Qur’an
sebagi penentram jiwaku, cahaya hatiku, pelenyap duka dan lara ku.”
Tidaklah
seorangpun mengucapkan do’a ini melainkan Allah akan hilangkan kesedihannya,
dan akan jadikan kebahagiaan untuknya. Wahai Rasulullah, seharusnya kita
mempelajari dan menghafal do’a tersebut. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab : Betul sekali, hendaknya siapa saja yang mendengar do’a ini untuk
mempelajarinya. (HR. Ahmad, hadist no. 4318).
Do’anya :
اللهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ
عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ
فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ،
أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ
رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
“Allahumma
innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin
fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka,
sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au ‘allamtahu ahadan min
kholqika, awista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qur-aana
robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.”
“Ya
Allah , sesungguhnya diri ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu,
dan anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu,
Hukum-Mu telah berjalan, dan keputusan-Mu merupakan keputusan yang adil, Aku
memohon dengan seluruh nama-nama-Mu, yang engkau namai diri-Mu, atau nama yang
engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau telah engkau ajarkan kepada seseorang dari
hamba-Mu, atau nama yang masih Engkau simpan di sisi-Mu, jadikan Al-Qur’an
sebagi penentram jiwaku, cahaya hatiku, pelenyap duka dan lara ku.” (HR. Ahmad,
hadist no. 4318).
3. Dari Ibrahim bin Muhammad
bin Muhammad bin Sa’ad, dari Ayahnya dari Kakeknya berkata :
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا
نَزَلَ بِرَجُلٍ مِنْكُمْ كَرِبٌ، أَوْ بَلَاءٌ مِنْ بَلَايَا الدُّنْيَا دَعَا
بِهِ يُفَرَّجُ عَنْهُ؟» فَقِيلَ لَهُ: بَلَى، فَقَالَ: " دُعَاءُ ذِي
النُّونِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Kami
duduk-duduk di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian tentang suatu
do’a, yang jika seorang membacanya saat dia susah, sempit penuh kesusahan pasti
akan Allah berikan kepadanya jalan keluar? Para sahabat menjawab : Tentu.
Nabi bersabda : Do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam :
“Laa
ilaaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu minadz zolimin.”
Tidak
ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, Maha Suci Engkau (ya Allah )
sesungguhnya aku ini termasuk orang yang berbuat aniaya. (HR. Hakim, hadist no.
1864).
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi