Pertanyaan :
Bismillah Assalamualaikum.
1. gimana dengan anak muda ABG yang
menikah dengan nenek hanya karna di beri mahar yang banyak ?
2. Apa yang harus kita lakukan jika
perjodohan itu di terima hanya karna mahar yangg banyak. Ingin mnolak tapi
takutnya durhaka kepada orang tua?
Dari : Aina
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup
Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
1. Apa
hendak dikata, itu pilihan dia. Kita tidak bisa berkomentar apa-apa. Kita tidak
tau bagaimana cara pandangnya, apa tujuannya. Jadi yang bisa kita lalukan
adalah mendo'akannya agar menjadi keluarga yang sakinanah, mawaddah dan
warohmah.
2. Jika
perjodohan diterima karena maharnya berupa harta yang banyak, berarti niat dan
tujuan menikahnya sudah salah.
Menikah
yang seharusnya karena Allah berubah karena harta. Maka bisa dilihat kedepannya
pernikahan tersebut tidak akan barokah dan tenang, karena disebabkan
keterpaksaan dan niatnya bukan karena Allah tapi karena harta.
Pernikahan
tersebut sudah pasti tidak mendapat ridho dari Allah serta tidak ada pahalanya.
Padahal menikah adalah ibadah terlama. Namun karena salah niatnya menjadi tidak
berpahala, na'udzubillah.
Menolak
lelaki yang tidak baik agama dan akhlaknya harus.
Jika
orang tua menyuruh menerima lelaki yang tidak baik agama dan akhlaknya, tapi
banyak hartanya, maka tidak wajib taat kepada orang tua, karena tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah. Dan dia tidak durhala
kepada orang tuanya.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا
الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya
dalam perkara yang ma'ruf (kebaikan). (HR. Bukhari, hadist no. 7257).
Oleh
karnanya tidak boleh taat jika orang tua menyuruh bermaksiat.
Menerima
lamaran lelaki hanya karna maharnya banyak adalah tindakan maksiat karena niat
dan tujuannya karena kenikmatan dunia, bukan karena Allah, sehingga tidak heran
pada zaman sekarang ini banyak yang gagal berumah tangga karena salah niat dan
tujuannya menikah.
Di saat
dia disakiti lelaki tersebut, tidak diberi perhatian lebih, tidak dihargai dan
sebagainya, dia mulai menyalahkan takdirnya. Ya Allah apakah ini takdirku. Dia
mulai menyalahkan Allah. Padahal dia telah diberikan kesempatan oleh Allah
untuk memilih, namun dia memilih yang salah, berarti dia memilih takdirnya
sendiri, namun dengan izin Allah. Dan itu terjadi atas izin Allah. Tapi tetap
Allah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk memilih.
Jangan
salahkan Allah dan takdir jika engkau sendiri yang memilih jalan tidak baik
tersebut.
Semoga
bisa dipahami.
Wallahu
Ta'ala a'lam.