Curhat di media sosial memang
bukan dihukumi haram, namun bagian dari adab seorang muslim saja. Seorang
muslim tidak semestinya curhat dan berkeluh kesah di media social karena bisa
dilihat oleh orang lain serta mengundang komentar-komentar terhadap
postingannya, dan nantinya jatuh kepada kufur nikmat, sedangkan kufur nikmat
haram hukumnya di dalam Islam.
Jika punya masalah, punya
keluh kesah, punya keinginan yang belum terpenuhi, curhatlah kepada Allah,
mintalah kepada Allah apapun yang kau inginkan serta adukan semuanya hanya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena hanya Allah lah yang bisa memberikan
jalan keluar dari semua permasalahan yang dihadapi manusia. Hal ini sebagaimana
yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub ‘alaihis salam.
Allah berfirman :
قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى
وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ya'qub
menjawab : "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan
dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya.” (QS. Yusuf : 86).
Imam At-Thobari rohimahullah
berkata bahwa maksud perkataan Nabi Ya’qub dalam ayat ini adalah :
لَسْتُ إِلَيْكُمْ أَشْكُو بَثِّي
وَحُزْنِي، وَإِنَّمَا أَشْكُو ذَلِكَ إِلَى اللَّهِ
Aku tidak mengadukan kesusahan dan
kesedihanku kepada kalian, akan tetapi aku mengadukan hal itu kepada Allah.
(Tafsir At-Thobari, jilid 13 halaman 305).
Dalil
di atas menujukkan kepada kita bahwa mengadu itu hanya kepada Allah, bukan
kepada makhluk ataupun dengan menulisnya di media sosial, kecuali mengadu kepada
manusia dalam rangka curhat, maka hal ini tidaklah masalah, selama dia bisa
menjaga rahasia yang diceritakan itu.
Oleh
sebab itu terkadang kita melihat betapa banyak yang curhat di media sosial,
entah dia mengutarakan isi hatinyalah, dia sedihlah, merasa susahlah dan segala
macam, sehingga terkesan dia menjadi kufur nikmat dan tidak mensyukuri nikmat
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sangatlah dihindari oleh seorang muslim,
karena mengeluh dan curhat di media sosial bisa menyebabkan dia kufur nikmat,
dan ini sudah diperingatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah
berfiman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7).
Jangan sampai gara-gara curhat
di media sosial bisa menjadikan seseorang menjadi kufur nikmat, dia tidak
mensyukuri nikmat Allah, karena sekalipun dia bersedih, dalam kesusahan dan
punya keinginan yang belum terpenuhi, tidak semestinya dia curhat di media sosial,
karena seakan-akan dia tidak terima dengan keadaannya yang sekrang dan hal ini
haruslah dihindari oleh seorang muslim.
Solusi dari semua itu adalah
dengan curhat kepada Allah, bukan di media social. Punya keluh kesah, sedih dan
punya keinginan yang belum terpenuhi, adukan semua kepada Allah, bukan dengan
menulisnya di media sosial. Beda halnya jika menulis status ingin dido’akan
oleh temanb-teman di media sosial, maka hal ini tidaklah masalah karena
tujuannya hanya sekedar minta dido’akan, tidak ada tujuan lainnya.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi