Pertanyaan :
Assalamualaikum. Orang yang meninggal bunuh diri itu apakah memang sudah ajal menjemputnya. Dan dosakah yang meninggal bunuh diri itu ? Terimakasih
Dari : Sulis
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup
Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pada
hakikatnya, setiap manusia Allah berikan pilihan dan berikan petunjuk,
tergantung dirinya, apakah dia mau mengerjakan kebaikan, ataukah keburukan.
Allah
berfirman :
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ
هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْواهُمْ
Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah
menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketaqwaannya. (QS.
Muhammad : 17).
Ini
adalah dalil bahwa Allah memberikan pilihan kepada hamba-Nya sebelum melakukan
sesuatu.
Contoh :
di depan saya ada segelas air putih.
Dan saya
bisa memilih, antara minum dengan tangan kanan atau dengan tangan kiri. Sebelum
bertindak kita dikasih kesempatan dan pilihan, mau mengerjakan kebaikan atau
keburukan.
Kalo mau
mengerjakan kebaikan, maka minumlah dengan tangan kanan. Akan tetapi, jika mau
mengerjakan keburukan, dia akan memilih minum dengan tangan kirinya.
Nah,
disini kan Allah memberikan pilihan terlebih dahulu sebelum melakukan.
Misalnya
di takdir, dia dicatat minum dengan tangan kiri.
Tapi kan
dia masih bisa merubahnya, antara minum dengan tangan kiri atau menolaknya
dengan cara minum dengan tangan kanan.
Disini
lah fungsi akal kita. Jika sudah tau mana yang baik dan buruk, maka minum
dengan tangan kanan, bukan dengan tangan kiri. Karena agama melarang makan dan
minum dengan tangan kiri.
Sama
seperti di atas. Jika sudah tau bahwa bunuh diri itu bisa mengakibatkan
kematian, maka jangan lakukan hal tersebut karena hal itu haram hukumnya di
dalam Islam. Dan harus ditinggakkan.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak
boleh membahayakan orang lain. (HR. Al-Baihaqi, Hadist No. 69).
Nah, kalo
dia tetap melakukan bunuh diri, itu namanya bukan takdir Allah, tapi dia
sendiri yang memilih takdir nya. Berarti dia yang tidak tau apa itu yang
disebut takdir. Jangan bilang itu takdir Allah. Karena dialah yang memilih
takdirnya sendiri.
Dia tau
kalo bunuh diri itu haram hukumnya dan pelakunya masuk neraka dalam waktu yang
lama, tapi dia tetap bunuh diri, padahal dia tau itu tidak benar, maka sama
saja dia memilih jalan takdirnya sendiri. Sekali lagi, takdir bisa dirubah,
ketika Allah memberikan pilihan kepadanya, namun dia tetap melakukannya, maka
dialah yang memilih takdirnya. Namun semua itu terjadi atas izin Allah, inilah aqidah
yang benar menurut Ahlussunnah waljama’ah. Artinya, dia yang memilih jalan
takdirnya karena Allah berikan pilihan kepadanya terlebih dahulu, dan takdir
yang dipilihnya itu terjadi atas izin Allah.
Dan
ingatlah, orang yang bunuh diri akan dimasukkan kedalam neraka jahannam.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
من قتلَ نفسَهُ بحديدةٍ فحديدتُهُ في
يدهِ يتوجَّأُ بها في بطنِهِ في نارِ جهنَّمَ خالدًا مُخلَّدًا فيها أبدًا ومن
قتَلَ نفسَهُ بسَمٍّ فسَمُّهُ في يدهِ يتحسَّاهُ في نارِ جهنَّمَ خالدًا مُخلَّدًا
فيها أبدًا من تردَّى من جبلٍ فقتلَ نفسَهُ فَهوَ يتردَّى في نارِ جَهنَّمَ خالدًا
مخلَّدًا فيها أبدًا
Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka
besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam
perutnya sendiri di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya.
Barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka kelak dia akan meminumnya
sedikit-demi sedikit di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya.
Barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka
dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di
sana selama-selamanya. (HR. Bukhari, hadist no. 5778).
Semoga
Allah memeberikan hidayah kepada kita semua. Aamiin Ya Allah Ya Robbal
'Aalamiin.
Semoga
bisa dipahami.
Wallahu
Ta'ala a'lam.