Pertanyaan :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Maaf pak guru mau tanya.
Jika seorang istri bercerai maka masa iddahnya berapa bulan ustadz baru boleh nikah lagi.
Dari : Aminah
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
Wanita apabila bercerai dengan suaminya dibagi menjadi 3 :
1. Bercerai dalam keadaan wanita tersebut tidak haid.
Masa iddahnya 3 bulan.
Allah berfirman :
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ
“Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. (QS. At-Thalaq : 4).”
2. Wanita yang dicerai dalam keadaan haid.
Maka masa iddahnya adalah 3 kali haid.
Allah berfirman :
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ
“Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. (QS. Al-Baqarah : 228).”
Menurut beberapa ulama, 3 kali quru' didalam ayat diatas maknanya 3 kali haid.
3. Wanita yang dicerai ketika hamil.
Maka masa iddahnya sampai dia melahirkan.
Allah berfirman :
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
“Dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. (QS. Ath-Thalaq : 4).”
Semoga bisa dipahami.
Wallahu Ta'ala a'lam.